Sejarah... kelaut aja lu....!!!
mungkin kata yang singkat itu menggambarkan tanggapan para siswa terhadap pelajaran sejarah
entah karena apa? pelajaran sejarah menjadi begitu tidak menarik bagi siswa bahkan bisa di bilang pelajaran sejarah tidak di anggap ada dan yang jelas di sepelekan keberadaanya. padahal pelajaran sejarah begitu penting untuk kehidupan dan begitu banyak nilai-nilai luhur yang dapat di pelajari dan di petik dari sejarah.
Yang harus di pahami oleh kita adalah sejarah tidak hanya menghapal nama pejuang/tokoh, tempat kejadian, tanggal bulan dan tahun kejadian, tapi sejarah mempelajari hal-hal yang lebih dalam dan bermakna dari pada sekedar hapalan-hapalan semata.sejar bukan hanya hapalan.
Sejarah mempelajari banyak bidang ilmu mulai dari sosiolagi, antropologi hingga kimia bahkan proses kehidupan, sejarah memberi kita gambar lengkap dan kogkrit tentang kehidupan masa lampau dan menjadi pedoman yang baik untuk menentukan langkah yang akan di ambil untuk hari depan.
mempelajari sejarah berati juga kita telah berperan serta dalam menjaga warisan leluhur dan merupakan bentuk penghargaan dan penghormatan kita generasi saat ini terhadap apa yang telah di lakukan oleh pendahulu kita.
Namun ironis memang ketika kita melihat apa yang terjadi saat ini terhadap minat dan sikap siswa terhadap pelajaran sejarah dan sejarah sejarah secara umum. bahkan bukan hanya siswa yang beranggapan seperti melainkan masyarakat banyak pun bersikap dan berpandangan sama mengenai sejarah.
mungkin inilah beberapa alasan siswa/ masyarakat menganggapa pelajaran sejarah tidak begitu penting,
1. Mata pelajaran sejarah tidak di sertakan dalam ujian nasional ( UAS )
Mata pelajaran sejarah otomatis tidak menjadi penentu dalam kelulusan siswa
hal ini menyebabkan skala prioritas siswa lebih pada mata pelajaran mata pelajaran yang menentukan kelulusan mereka ( masa depan pendidikan mereka ).
2. Lambannya perkembangan sejarah
perkembangan sejarah yang lamban membuat materi yang di sajikan tidak berkembang atau hanya itu-itu saja, yang berakibat terbatasnya persoalan sejarah untuk di sampaikan, membuat siswa merasa sudah hapal atau paling tidak sudah mempunyai gambaran tentang materi yang akan di sampaikan.
3. Sejarah menyimpang dari realita/subtansi
sudah jadi rahasia/anggapan umum bahwa sejarah telah menyimpang atau di pelintir kebenaran ceritanya. hal ini menyebabkan munculnya keraguan bagi orang untuk mempelajari sejarah.orang tentunya akan berpikir dan bertanya kenapa saya harus mempelajari sesuatu yang kebenaranya di pertanyakan???
4. cara penyampaian sejarah ( guru )
sadar atau tidak, seseorang ( guru ) memiliki andil dalam menentukan minat siswa/orang terhadap pelajaran sejarah, penyampaian sejarah yang menarik membuat menarik pelajaran sejarah, hal ini bisa menjadi awal yang baik untuk membuat siswa tertarik untuk mempelajari sejarah.
5. Usaha penghilangan ingatan akan sejarah
mungkin apa yang terjadi di atas merupakan imbas dari upaya penghilangan ingatan akan sejarah yang di lakukan secara sistematis dan terorganisir. usaha penghilangan ingatan akan sejarah ini dapat di lihat dari perlakuan yang tidak adil terhadap sejarah. contoh kogkritnya yang bisa di jadikan indikasi adalah pengurangan waktu jam pelajaran dalam kurikulum pendidikan terhadap mata pelajaran sejarah dan minimnya anggaran untuk melakukan penelitian2 sejarah sertabegitu mudahnya sumber2 sejarah berpindah tangan pada pihak asing.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar