Tampilkan postingan dengan label Food. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Food. Tampilkan semua postingan
0

Wow, Restoran India di Singapura Ini Bisa Bayar Seikhlasnya!

Jika ingin menikmati hal yang beda di Singapura, coba datang ke China Town. Kawasan ini punya restoran unik bernama Annalakshmi Janatha. Di sini, traveler bisa makan sepuasnya, dengan bayar seikhlasnya.

Di kawasan China Town di Kota Singa, ada sebuah restoran yang terletak di bangunan no 104 Amoy Street. Dari depan gedung restoran tampak istimewa dengan pintu kayunya yang berwarna coklat tua, dan tertulis disitu, "Annalakshmi Janatha".

Restoran yang berdiri pada tahun 1986 tersebut menyajikan makanan vegetarian khas India. Karyawan-karyawannya memakai baju tradisional India. Restoran ini mempunyai sebuah plakat dengan huruf A yang menyatakan bahwa kebersihan makanan dan restoran ini mendapat nilai yang bagus. Dan ternyata, restoran ini memiliki konsep prasmanan, alias makan dan minum sepuasnya.

Selain nasi, ada juga berbagai jenis menu khas India. Selain menu sayuran, ada juga kerupuk khas India seperti puri dan chapati. Minumannya juga tinggal pilih, mau air putih saja, atau minuman ringan yang dingin.

Restoran ini memang bukan restoran biasa yang mencari keuntungan, melainkan tempat untuk memberikan pelayanan. Motto nya adalah "Eat as you like. Give as you feel. We believe you, We trust you".

Restoran ini menjadi sangat istimewa karena semua yang kebetulan bekerja di sini, dari pelayan, kasir, sampai koki, adalah relawan yang tidak digaji dan bekerja dengan tujuan mengabdi. Karena itu pelayanannya sangat ramah melebihi restoran kelas atas. Wow!

Apa kamu tertarik untuk berkunjung kesana?



Restoran di Hong Kong Terkenal karena Tidak Enak

Kebanyakan dari kita suka makan di restoran karena makanan yang disediakan enak-enak. Sebaliknya, restoran yang makanannya tidak enak selalu sepi pengunjung dan tidak terkenal. Tapi, hal tersebut tidak berlaku bagi restoran yang satu ini!

Ming General Japanese Sushi Restaurant adalah nama restoran di Hong Kong yang menunya sangat tidak enak dan itulah alasannya jadi terkenal. Aneh, ya? Hmm, jadi gini, restoran Ming General menjadi sensasi di HK berkat keberadaan "bad-eating groups". Grup itu biasa mencari restoran tidak enak lalu membicarakannya di internet.

Grup bad eater tertantang menyantap sushi restoran tersebut yang dikenal murah dan sulit ditelan. Blogger kuliner, Patrick Lai (38), mengklaim yang paling buruk adalah sushi kerang dan sushi udang kecil karena ukurannya kelewat kecil. Selain itu yang paling terkenal adalah sushi tuna yang disajikan dengan "genangan bubur coklat sebagai topping" serta menu seperti sushi salad buah dan jagung.

Don Tsang (19) yang menyukai cabang Sham Shui Po karena paling tidak enak dibanding enam cabang General Ming di seluruh pulau. "Makanan di situ paling buruk. Karena itulah dia terkenal," ungkapnya.

Diantara member grup bad eater ternyata saling menantang untuk makan sebanyak mungkin di Ming General. *Yack!*Auman Yick mengunggah video pengalaman makan di sana yang mendapat 65 ribu klik. "Aku punya banyak teman yang tidak berani datang, mereka takut hanya dengan mendengar nama Ming General," imbuh Patrick. *Hmm, kalau kamu berani, nggak?*

"Ketika kamu pergi ke restoran, kamu akan menemukan orang-orang makan dengan ekspresi kesakitan. Mereka berusaha keras menghabiskan sushi-nya," tulis blogger Sarah yang seorang ekspatriat. "Orang-orang saling menyemangati untuk menghabiskannya meski tidak saling kenal. Suasananya di dalam menyenangkan. Di sana juga terkenal untuk lomba makan, karena mereka saling menantang siapa yang bisa makan banyak sushi mengerikan itu."

Ming General sendiri meraih rating "menangis" 111, "OK" 76 dan 46 "tersenyum" di website kuliner OpenRice. Memang aneh restoran menyajikan makanan tidak enak malah terkenal, maka tak sedikit orang yang memandangnya sebagai strategi pemasaran semata. Meski populer namun sayangnya cabang di Sham Shui Po gulung tikar tahun ini yang disambut kesal fans kuliner tidak enak.


Hmm.. kamu berminat, nggak?
0

Tren Makan Baru Orang Jepang: PESTA KENTANG!

Lautan Kentang... wow

VIVAnews - Para remaja di Jepang tengah keranjingan pesta kentang McDonald's. Dinamakan pesta, karena mereka memesan berpuluh-puluh bungkus kentang goreng dan menumpahkannya di meja. "Lautan kentang" ini kemudian disantap beramai-ramai.

Gaya "berpesta" ini dimulai ketika Mc Donald sebuah kota di Jepang mengadakan promosi untuk semua ukuran kentang goreng dengan harga senilai Rp13 ribu. Promosi kentang goreng murah ini akhirnya diserbu oleh para remaja di negeri sakura tersebut.

Sekelompok remaja Jepang tanpa alasan yang jelas memesan 23 porsi besar kentang goreng, kemudian menumpahkannya di baki di atas meja. Mereka pun berfoto terlebih dahulu sebelum memulai pesta kentang goreng.

Pesta kentang goreng ini kemudian mewabah dan ditiru oleh banyak remaja lainnya.
Sekelompok remaja Jepang lainnya yang tinggal di Okayama bahkan memesan 60 porsi besar kentang goreng untuk dihamparkan di meja dan dilahap ramai-ramai.

Para remaja ini bahkan mengabadikan momen pesta tersebut lalu mengunggahnya ke media sosial untuk menunjukkan mereka tidak takut akan karbohidrat, lemak dan garam.

Tren pesta ini kemudian menyebar ke Korea Selatan. Di negeri ginseng ini, dilaporkan sekelompok remaja memesan kentang goreng senilai lebih dari Rp2 juta. Aksi mereka itu sampai membuat pemilik McDonald's kesal.

Wabah tren pesta kentang goreng ini pun menuai beragam opini dari publik. Pengguna jejaring sosial beranggapan aksi para ABG tersebut kasar dan tidak sopan kepada pegawai kedai Mc Donald.

"Jika mereka membeli 23 porsi besar kentang goreng itu tidak masalah, tetapi kamu harus menghabiskan itu semua hingga kentang goreng terakhir," kicau salah seorang pengguna Twitter seperti dikutip Dailymail, Senin 4 Maret 2013.

Salah satu Tweeps lainnya, Zane McCarty, bahkan mengomentari aksi para ABG itu lebih pedas. "Ya paling tidak ketika mereka gagal jantung, jumlah orang bodoh di bumi bisa berkurang," tulisnya ketus.

Para pengunjung kedai cepat saji pun juga terganggu dengan ulah para remaja tersebut. Di Jepang, perusahaan McDonald's mulai dikritik oleh publik untuk meminta aksi itu dihentikan. Masyarakat menganggap pesta kentang goreng itu tidak sehat dan membatasi konsumen lain untuk menikmati menu yang sama. (eh)


Katanya sih trennya sampe ke Korea. Kalo menurut admin sih terserah lu lah mau beli sampe 2 milyar kek, tapi pestanya di rumah. Kalo mau ngurangin tren kayak gini, caranya ya... mahalin aja harga kentangnya.. :P
Semoga aja tren ini ga nyampe ke indonesia ya. Apalagi kalo makanan yg dibeli berubah. Misalnya jadi "Pesta Cendol".
0

Warung "Makan Sepuasnya, Bayar Seikhlasnya" di Austria



Berawal dari membaca Novel karya Hanum Salsabiela Rais & Rangga Almahendra berjudul "99 Cahaya di Langit Eropa", pada suatu bab diceritakan ada satu rumahmakan di Wina, Austria bernama "Der Wiener Deewan" yang didirikan seorang pendatang dari Pakistan. Dengan motto : "All You Can Eat. Pay as You Wish".
"Konsep ikhlas memberi dan menerima. Take and give. Natalie Deewan snag pemilik rumah makan percaya bahwa sisi terindah dari manusia yang sesunggunya adalah kedermawanan"

Bayangkan kalo warung makan seperti ini ada di Indonesia, apa bisa bertahan lebih dari seminggu?

Inilah kita yang harus belajar menerapkan kejujuran dan harus dicontohkan dari para pemimpin kita http://kkcdn-static.kaskus.co.id/images/smilies/sumbangan/14.gif

Berikut salah satu liputan tentang Wiener Deewan:

Wiener Deewan: Makan sepuasnya, Bayar Seikhlasnya

Austria, MajalahInovasi.com – Pada umumnya sebuah restoran selalu mencantumkan harga untuk setiap makanannya. Namun apa jadinya jika suatu restoran tidak memasang harga makanannya dan justru menyerahkan kepada pelanggannya untuk menilai harga dari sebuah makanan yang dimakan?

Der Wiener Deewan Restaurant merupakan nama restoran yang telah memutarbalikan sistem bisnis yang telah berlaku umum. “All you can eat, pay as you wish” alias makan sepuasnya bayar seikhlasnya, menjadi tagline dari restoran yang menyajikan makanan khas Pakistan ini. Konsep bisnis konvensional tidak berlaku bagi mereka. Sebuah konsep menarik yang siap untuk rugi.

Konsep unik restoran yang terletak di Wina, Austria, ini menjadikan Wiener Deewan tidak pernah sepi pengunjung. Terletak di jantung kota Wina, Schottentor, yang tentu biaya sewanya mahal, tidak menjadikan restoran ini mengenakan tarif mahal juga. Banyak mahasiswa sekitar Wina yang memadati restoran ini. Begitu pula umat Muslim yang mencari makanan halal.

Konsepnya adalah menyajikan makanan dengan cara prasmanan, sehingga pengunjung dapat mengambil makanan sebanyak mereka mau. Untuk menunya, restoran ini menyediakan menu utama dalam dua kategori. Makanan kari berbahan dasar ayam, kambing, dan lembu. Dan jenis makanan vegetarian. Selain itu, disediakan juga makanan pencuci mulut. Untuk minuman, air mineral bisa diminum gratis. Namun untuk minuman lainnya, restoran ini mencantumkan harga tetap, tidak seperti makanannya.

Harga normal untuk setiap makanan berkisar 5-6 euro. Namun ada juga orang yang membayar 1-2 euro, bahkan hanya membayar minumannya. Banyak yang mengatakan kepada kasir bahwa mereka pelajar, sedang tidak punya uang, atau mengaku sebagai pengangguran. Sang kasir tetap tersenyum menghadapi mereka. Namun banyak pula yang membayar lebih untuk makanan yang dimakan. Pelayanan tetap sama, baik bagi yang membayar sedikit maupun banyak.

Didirikan pada 2003 oleh Natalie Deewan, seorang lulusan filsafat. Ia mendirikan restoran ini berdasarkan konsep kedermawanan manusia dalam memberi dan menerima. Pada minggu-minggu pertamanya, ia tidak yakin bahwa restorannya akan sukses, namun pengunjung restorannya semakin hari semakin banyak dan bahkan membayar lebih untuk makanan yang mereka makan. Restoran ini bahkan belum pernah mengalami kesulitan keuangan.

Ayo siapa yang mau bikin restoran serupa di Indonesia?






 


Eh, ternyata Bon Jovi juga membuat restoran kayak diatas lho!

Di situ, terserah kalian mau makan apa, dan bayar sebisa agan.
Kalo agan gak bisa bayar, agan bisa jadi sukarelawan di situ, entah jadi koki atau yg nyuci piring.

Nih Beritanya

VIVAnews - Vokalis band rock asal Amerika ini memang dikenal memiliki jiwa sosial yang tinggi. Ia juga tergabung dalam yayasan amal yang diberi nama JBJ Soul Foundation.

Pria kelahiran New Jersey ini juga telah dinobatkan oleh Presiden Barack Obama untuk menjadi Dewan Solusi Komunitas di Gedung Putih, tepatnya pada bulan Desember 2010 lalu.

Banyak yang telah dilakukan oleh JBJ Soul Foundation, seperti membangun rumah sebnayak 250 unit untuk keluarga tak mampu di Philadelphia.

Tak cukup dengan kegiatannya tersebut, Jon tampaknya cukup sedih melihat masih banyak tunawisma dan orang-orang kelaparan di negaranya. Hal inilah yang menggerakkan hatinya untuk membuat sebuah tempat makan revolusioner, The Soul Kitchen, di Red Bank, New Jersey.

Uniknya, restoran ini tidak mewajibkan para pengunjungnya yang kurang mampu untuk membayar tagihan secara penuh.

Jika pelanggannya tidak mampu membayar, ia dapat memilih dua jenis menu, yaitu menikmatinya secara gratis atau bekerja sebagai relawan. Menu yang disajikan merupakan menu sehat olahan sayuran dan daging.

"Jika kamu tak mampu membayar dan berkata 'Aku lapar', kami akan memberimu makanan. Tapi, kami ingin agar kalian melakukan sesuatu. Kalian bisa bekerja di dapur sebagai staf koki atau petugas pencuci piring", ujar Jon.

Sedangkan bagi para pengunjung yang mampu membayar, mereka tak hanya disajikan dengan hidangan lezat saja. Tetapi mereka juga diberitahu bahwa uang pembayaran mereka tersebut akan dikontribusikan terhadap yayasan sosial. Selengkapnya >>


Subscribe Us!

Suka dengan artikel-artikel yg ada disini? Silahkan berlangganan! Masuk ke E-Mail untuk mendapat artikel ter-up to date dari Wall Info!

Back to Top