0

Indahnya Cinta Ditolak

indahnya cinta ditolakKamu yang lagi galau hari ini karena tadi malam baru saja cintamu ditolak gebetan, jangan terus terpuruk dalam kesedihan. Kamu tidak sendiri. Masih ada sekian juta manusia yang bernasib sama denganmu.
Saya bisa mengerti betapa pedihnya hatimu menanggung derita ini. Setiap makan serasa menelan kayu busuk. Setiap minum serasa menenggak tuak basi. Tidak enak memang. Mesikpun demikian, cobalah sedikit kreatif dengan melihat derita ini dari sudut pandang yang berbeda. Seperti halnya Salamun ketika ditolak oleh Yulia.
Ya, Salamun jatuh cinta kepada Yulia. Teman sekelasnya sejak SMA itu menjadi teman sejurusan pula di sebuah perguruan tinggi di Kota Bandung. Upaya Salamun untuk mendekati Yulia bisa dikatakan intens dilakukan. Tak ada hari tanpa upaya pendekatan. Pokoknya semua cara yang masuk akal dan dijamin seratus persen halal, dijalani oleh Salamun.
Pada kesempatan yang sama Salamun juga bersahabat baik dengan Syahid. Dilihat dari penampilannya, Syahid jauh lebih parlente dan lebih ganteng dibandingkan dengan Salamun. Wah, Salamun gak ada apa-apanya dibandingkan dia.
Kembali ke cerita Salamun. Ia memanfaatkan setiap jengkal kesempatan untuk bisa pedekate sama Yulia. Ketika jam kuliah kosong, Salamun tahu pasti Yulia selalu berada di perpustakaan kampus. Maka ke tempat itulah Salamun sering berangkat. Di sela-sela membaca buku mereka berdua sering berdiskusi mulai dari materi perkuliahan sampai dengan trend yang sedang berlangsung pada waktu itu. Tentu saja dengan suara berbisik agar tidak mengganggu para pengunjung lainnya yang sedang asyik membaca buku.
Salamun makin jatuh cinta. Ia merasa banyak hal dalam pribadi Yulia yang sangat cocok dengan dirinya. Sampai suatu hari Salamun memutuskan berangkat ke rumah Yulia untuk mengungkapkan isi hatinya.
Sejak sore Salamun telah mempersiapkan diri. Dipinjamnya baju dan celana kakaknya. Harap maklum, koleksi pakaian Salamun masuk kategori limited editon. Terbatas jumlahnya demikian pula kualitasnya sangat pas-pasan.
Singkat cerita, berangkatlah Salamun menemui gebetannya di Jalan Kopo Bandung. Salamun menangkap ada rasa takjub pada wajah Yulia saat menerima kehadiran dirinya. Pikir Salamun ini pertanda baik.
Setelah mempersilakan masuk, Yulia sejenak meninggalkan Salamun sendirian. Dan ketika kembali, Salamun melihat betapa dandanan Yulia melebihi keelokan hari-hari yang pernah dilewatinya. Sejenak kemudian Salamun dan Yulia mengobrol intens. Beberapa saat kemudian, setelah mengumpulkan segenap kekutan, Salamun pun mengungkapkan segala perasaannya kepada Yulia.
Dengan kalimat-kalimat yang tertata rapi Yulia menyampaikan bahwa sebenarnya dirinya senang dengan Salamun tetapi hatinya jauh lebih terpikat sama Syahid. Yulia tengah menanti saat-saat Syahid mengungkapkan perasaannya kepada dia seperti yang Salamun lakukan saat ini.
Betapa goncang hati salamun. Jagat yang mengelilinginya serasa runtuh menimpa dirinya. Setelah sedikit berbasa basi dan meminta maaf atas kelancangannya yang telah jatuh cinta kepadanya, Salamun pun berpamitan kepada Yulia.
Jarum jam telah menunjukkan angka sepuluh. Bulan sabit buram melayang di langit Bandung menyertai rasa sansai yang menggelayuti perasaan Salamun malam itu. Ada rasa syahdu yang tertangkap oleh Salamun sepanjang jalan yang membentang antara jalan Kopo dan terminal Kebonkalapa waktu itu. Ya, malam itu Salamun berjalan kaki menuju terminal angkutan kota sekedar untuk mengalihakan rasa sakit di hatinya.
Saat ini salamun sudah hampir setengah abad usianya. Ia mengenang peristiwa penolakan itu sebagai sebuah kenangan indah semata. Cinta yang diterima dari anak dan isterinya saat ini telah melarutkan kepedihan atas penolakan itu.
Ya, kamu yang saat ini tengah menerima kepedihan seperti yang Salamun rasakan, jangan terus terpuruk lalu menyia-nyiakan hidupmu. Bangkitlah. Cintamu tengah menanti nun jauh di sana. Kepedihanmu saat ini kelak akan menjadi indah saat dikenang. Percayalah.

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe Us!

Suka dengan artikel-artikel yg ada disini? Silahkan berlangganan! Masuk ke E-Mail untuk mendapat artikel ter-up to date dari Wall Info!

Back to Top